Pages

Thursday, July 31, 2014

JANGAN SOK SUCI JANGAN SOK PALING BENAR JANGAN TERLALU FANATIK JANGAN SOK RADIKAL


Sudah terlalu banyak sekarang orang-orang yang munafik di Indonesia ini. Didepan sok suci padahal dibelakang 360 derajat berlawanan arah.

Dalam agama islam juga disebut Apa itu munafik.
Munāfiq atau Munafik (kata benda, dari bahasa Arab: منافق, plural munāfiqūn) adalah terminologi dalam Islam untuk merujuk pada mereka yang berpura-pura mengikuti ajaran agama namun sebenarnya tidak mengakuinya dalam hatinya.

Sebenarnya, jika ajaran agama masing-masing dijalankan, pastilah aman dan sentosa negeri ini, semua agama mengajarkan kebaikan-kebaikan. Semua agama mengakui adanya perbedaan, bahkan diperintahkan untuk menghormati yang berbeda dengan agamanya.

Di Indonesia, kalau beda dengan agamanya pasti tidak suka. Apalagi orang-orang yang pola pikirnya masih era jaman batu, tapi jaman batu dulu juga sudah menghargai sesama manusiaa walau berbeda.

Dianggaplah agamanya paling benar, paling suci, paling segalanya. Mereka tidak sadar negara paling makmur, aman dan disukai semua manusia dibumi ini adalah mungkin beda dengan agamanya atau negara-negara multi etnis, agama dan ras. dan mereka tidak sadar, bahwa Negara yang sedikit etnis, agama dan ras adalah negara yang rata-rata tidak aman, perang dimana-mana dan sebagainya.

Sadarlah kawan, Indonesia itu adalah bukan kumpulan ari orang-orang munafik dan sok suci. Sadarlah, Indonesia bisa sejajar dengan Negar-negara maju jika pola pikit kita bisa berubah kearah yang lebih baik.



.

Thursday, July 17, 2014

Jangan sebut aku kafir! Jangan pernah mengadili keimananku, karena aku beriman atau tidak pada Tuhan, itu wilayah jurisdiksi Tuhan untuk mengadilinya.

 

Siapa yang tidak kenal dengan Muhammad Ainun Nadjib. Mungkin banyak yang tau beliau, bahkan hampir semua seniman mengenal beliau dengan karya-karyanya yang mumpuni dan banyak dikenal orang.

Dewasa ini banyak orang menyebut kafir. Apa itu kafir? Mungkin mereka menyebut orang kafir itu adalah orang yang beda dengan agama yang dianutnya. Beda dengan Seniman dan budayawan yang satu ini. Berikut puisi beliau tentang KAFIR yang sering kita dengar.

~~~ Cak Nun dengan tegas menguraikan..!!! ~~~
“ Wis anggaplah aku ini kafir fir...
terus opo hak mu...?
utowo hak wong liyo terhadap aku...?
Iki menyangkut martabat manusia.... !!!

Mengenai benar kafir tidak orang itu....
wilayahnya Alloh.....
Urusan sesrawung antar manusia ...
adalah ojo nuding-nuding wong,...
itu merendahkan dan menyakiti hatinya....
Sedang di dalam Islam ....
sangat dilarang menyakiti hati orang lain....
Wis anggaplah misalnya Gus Dur itu antek Yahudi....
terus kalian mau apa.....!!!
Apakah kalian yakin ....
bahwa saya muslim ...?
Dari mana kalian tau saya muslim...?
Kalau ternyata saya hanya akting...?
Kalau darah saya halal....
wis gek ndang dipateni ....
dan okeh sing kudu dipateni....!!!
Alloh saja masih memiliki ruang ....
barangsiapa mau beriman maka berimanlah....
barangsiapa mau kufur...
silakan kufur....!!!
.
Maka....
kepada orang yang kita anggap sesat ...
atau kufur....
mbok wis didongakke wae ...
supaya diberi hidayah oleh Alloh...
Jangan dituding-tuding...
Itu menghina martabat manusia...
Musuh kita adalah kesempitan ....
dan kedangkalan berpikir...
koyo JARAN....!!!
Anda semua harus ombo...
dan jembar pikirane....
Harus mengerti kiasan...
dan konteks-konteks....
Makanya...
sebelum omong banyak tentang Islam....
yuk belajar dulu jadi manusia....
Manusia yang manusia itu melu keroso loro (sakit)...
kalau ada manusia lainnya disakiti hatinya....
Bahkan kalau kita menyakiti orang lain ...
aslinya kita sendiri juga merasa sakit....
Manusia yang jembar dan murni ...
itu sesungguhnya pandai merasa (rumongso/ngroso)...
Rosululloh saja ketika diprotes sahabat ...
tentang Bilal yang tak bisa mengucap huruf Syin....
kok malah dipilih sebagai muadzin...
justru menjawab...
pokoknya ...
kalau kalian mendengar dia mengucap sin....
padahal yang harusnya syin....
itu maksudnya syin.....
Itulah kearifan Rosululloh...
Kalau kalian tidak menerima hal ini....
berarti kamu menghina orang celat....
Bisa kualat kita ...!!!
*** MH. Ainun Najib ***

Semoga bisa dimaknai dengan positif. Agamu adalah agamamu, agamaku adalah agamaku.
Keimanan itu dipertanggungjawabkan pribadi lepas pribadi kepada yang Khalik Pencipta Alam semesta, jadilah Pribadi yang diharapkan san Khalik.

Semoga bisa jadi renungan. :-)

.

Friday, July 11, 2014

Dubes Palestina: Kekristenan Lahir di Palestina

Yakin Nggak dengan berita ini? 

yang menyebut demikian adalah duta besar Palestina Untuk Indonesia Fariz Mehdawi.

Fariz N. Mehdawi, Duta Besar Palestina untuk Indonesia berbicara tentang hubungan antar penduduk Palestina. Penduduk Palestina sejatinya beragam, etnis, agama, dan adatnya. Sehingga, menurut dia, perjuangan kemerdekaan adalah perjuangan sebuah bangsa tertindas, bukan perjuangan kelompok tertentu. Satuharapan.com mewawancarainya beberapa waktu lalu.

Satuharapan.com: Selama ini di Indonesia, kami mendapat kesan perjuangan Palestina adalah perjuangan berbasis agama. Bagaimana menurut Anda?
 
Fariz N. Mehdawi:  Rakyat Palestina berasal dari berbagai latar belakang. Bukan hanya Arab, melainkan juga Yahudi, Kaukasia, dan sebagainya. Orang Palestina juga tidak hanya menganut Islam. Kristen juga banyak. Di Palestina, orang tidak bisa menebak agama seseorang dari namanya. Abdullah belum tentu Muslim. Isa dan Maryam belum tentu Kristen, sebab Nabi Isa dan ibunya, Maria, adalah nabi yang sangat dihormati di dunia Islam. Orang Palestina juga tidak bisa dibedakan agamanya berdasarkan model pakaian yang dikenakan.

Mungkin saja di sini kesannya menjadi seperti itu karena perjuangan Palestina ini menarik digunakan untuk kepentingan pencitraan kelompok-kelompok tertentu.
Satuharapan.com: Namun, kesan itu begitu kuat.

Fariz: Ya, saya akui memang saudara-saudara Muslim Indonesia lebih ekspresif dan bersemangat dalam melakukan pembelaan terhadap perjuangan Palestina.  Tapi sebenarnya, secara nasional , Indonesia sudah mendukung perjuangan Palestina sejak zaman Presiden Soekarno. Ini bukanlah tentang perjuangan agama, ini perjuangan tentang bangsa yang ditindas bangsa lain.

Satuharapan.com: Apakah orang Kristen enggan mendukung perjuangan Palestina karena alasan keagamaan juga? Dalam Alkitab disebutkan, Israel adalah bangsa pilihan Tuhan.
 
Fariz: Menurut saya, jika Yesus hadir pada saat ini, Ia akan membela Palestina. Bukankah di Alkitab disebutkan Ia selalu berpihak kepada korban, bukan kepada penguasa? Dan, orang Kristen sejati seharusnya juga berpihak kepada korban kesewenang-wenangan.

Saya harus menekankan kembali bahwa perjuangan Palestina bukanlah perjuangan berbasis agama. Seperti Indonesia yang konstitusinya disusun bukan berdasarkan agama tertentu, Palestina, juga mengambil dasar negara sekuler yang menghormati kemanusiaan.

Jika, faktor agama merasuk dalam perjuangan kami, itu menyebabkan kesalahpahaman. Tentu saja, tidak semua rakyat Palestina akan terwakili dalam kehidupan bernegara. Kini, kami punya dua walikota Kristen, Vera Baboun di Bethlehem dan Janet Mikhail di Ramallah. Ini menunjukkan bahwa perjuangan kami bukanlah perjuangan agama, tetapi perjuangan melawan kolonialisme.

Satuharapan.com: Bagaimana dengan hubungan antarpenduduk Palestina?
 
Fariz: Di Palestina, saat Natal, orang yang datang ke sana bakal mengira penduduknya mayoritas Kristen, sebab semua merayakan dengan meriah. Saat Idul Fitri, orang akan mengira warga Palestina semua Muslim.
Yang menarik, di Palestina, kekristenan bukanlah agama impor. Agama lain berasal dari luar Palestina. Namun, kekristenan lahir di Palestina. Yesus lahir di Bethlehem, Palestina. Banyak kejadian yang tercatat di Injil, berlatar daerah Palestina.

Bahkan, penganut-penganut Kristen awal adalah orang-orang Palestina. Orang Kristen Palestina punya nenek moyang yang bisa jadi adalah orang-orang yang pernah bertatap muka dengan Yesus. Jadi, kekristenan adalah agama asli di Palestina.

Namun, lebih dari itu, perjuangan kami adalah perjuangan sebuah bangsa yang dijajah negara lain. Kelak, saat merdeka semua keputusan harus menjadi kesepakatan seluruh rakyat Palestina, tanpa membeda-bedakan latar belakangnya. Kami belajar dari Indonesia.

Monday, July 7, 2014

Jaksa Jahat Versus Jaksa Baik


Tahukah Anda Apa itu Jaksa?

Jaksa adalah Penuntut Negara terhadap terdakwa suatu perkara yang dihadirkan di Pengadilan.

Jaksa Jahat adalah, Jaksa dimana Jaksa yang hanya pola pikirnya agar perkara yang ditangani adalah benar-benar dilakukan tanpa pertimbangan apapun.
Kenapa demikian? "Karna, jika tidak terbukti, maka Hakim akan bisa membebaskan terdakwa dan memulihkan hak-haknya atas nama hukum".

Memang bisa Terdakwa BEBAS?
Bisa donk. Jika memang Jaksa tidak bisa membuktikan terdakwa itu bersalah dengan saksi-saksi yang diajukan sang jaksa, dan terdakwa membuktikan bahwa dia tidak pelakunya maka Terdakwa akan BEBAS demi HUkum. Itulah salah satu Hakim yang baik, membebaskan jika memang tidak terbukti.

Memang masih ada Hakim yang Baik?
Tentu masih ada, walau seperti mencari jarum dalam jerami.

Banyak Hakim, bisa dibayar dengan uang. Kok Bisa? Tentu bisa donk. Karena memang banyak Hakim dipikirannya hanya uang dan uang. Bisa disogok oleh Jaksa Jahat tadi dengan memaksa agar Keluarga Terdakwa memberikan imbalan untuk dibantu.

Jaksa Baik. Masih ada?
saya rasa masih ada. Mereka menuntut sesuai dengan perbuatan yang dilakukan.
Seharusnya Jaksa-jaksa baiklah yang harus menangani perkara-perkara yang memang betul-betul sudah melampaui batas. Jaksa-jaksa seperti ini harus jaksa yang memang bijak, arif dalam mendalami perkara yang sedang ditanganinya.

Indonesia mengharapkan Jaksa-jaksa jujur, bukan jaksa-jaksa yang bisa disogok dengan uang.

Semoga bermanfaat.

.