gentengkoran.blogspot.com Warga Tanjung Balai Butuh Piknik

Warga Tanjung Balai Butuh Piknik




Warga Tanjung Balai yang kemaren ikut rusuh yang membakar beberapa tempat Ibadah yaitu beberapa Vihara dan Klenteng butuh Piknik. Piknik dalam arti perlu studi banding kedaerah lain atau bahkan disekolahkan ulang di sekolah yang mengajarkan betapa pentingnya moral.



Isunya, benar apa nggak pembakaran ini disinyalir karena hanya seorang oknum warga Tionghoa tidak senang dengan suara Masjid dari Toa. Tentu ini tidak bisa menjadi alasan untuk melegalkan pembakaran.

Apakah kalau salah satu Oknum Muslim atau Kristen membuat ulah seperti itu dan itu hanya bersifat Oknum atau individu haruskah membakar Masjid atau Gereja? Dimana Logikanya?

Jika fanatik, inilah disebut dengan fanatik berlebihan. Oleh sebab itu mereka yang terlibat perlu Piknik.
Apakah sekolah mereka atau lingkungan mereka tidak mengajarkan kasih atau anti rusuh? Atau memang mereka yang tidak bisa mengikutinya atau gagal paham? Ah, gak habis pikir saya.

Apakah ini Spontan atau ada yang memprovokasi? ah, nambah lagi dah gampang kali terprovokasi. Apakah Agama memperbolehkan bakar membakar rumah ibadah walaupun beda Agama? Hanya Tuhanlah yang tahu.

Buat warga Tanjung Balai yang ikut anarkis, sekali-sekali naik gunung kek, kekampung orang lain kek, kalau ibadah yang bener kek atau apa kek asal jangan nampak barbar gitu.

Ini merupakan tanggung jawab dari para Ulama semua agama, secara moral andalah yang bertanggung jawab, mengapa jemaat anda sebringas itu. Jika memang perlu ada yang dibenahi silahkan dibenahi. 
Semoga kedepan SDM Kota Tanjung Balai ini lebih bijak menyikapi masalah. Ini Kota loh tapi kok Kampungan Pola Pikirnya. Damailah Kota Tanjung Balai.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

Terima Kasih