Pages

Friday, December 9, 2016

Daftar Sekolah Kedinasan Yang Kemungkinan Besar Langsung Jadi CPNS

Tahukah anda?




Adakah sekolah setelah tamat dari SMA/SMK yang bisa langsung kerja? Ada, langsung CPNS lagi, malahan sewaktu sekolahpun dikasih uang jajan.

Mau Tau? berikut Rangkuman sekolah-sekolah kedinasan yang mempunyai ikatan dinas bagi lulusannya plus tanggal buka pendaftarannya biar kamu nggak galau-galau banget. Sekolah-sekolah kedinasan ini mempelajari bidang yang spesifik dan menarik.
1. Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN)
Sekolah yang berada di Bintaro, Tangerang ini sekolah idola banget buat para lulusan SMA. Kalau sudah lulus dari sini, dijamin juga jadi idola calon mertua. Orang tua mana yang nggak seneng anaknya dapat pegawai di Kementerian Keuangan. Jaminan tajir sih.
Pendaftaran bisa berkunjung ke stan.ac.id atau diKemenkeu.go.id
2. Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS)
Bernaung di bawah Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia, lulusan STIS akan diangkat sebagai pegawai negeri sipil di BPS. Nah, bagi kamu yang tertarik di bidang statistik bisa daftar di STIS di Jakarta. Info bisa diakses di stis.ac.id ya guys!
3. Sekolah Tinggi Sandi Negara (STSN)
STSN adalah sekolah kedinasan yang diselenggarakan Lembaga Sandi Negara dan berlokasi Bogor, Jabar. Di sini beban studi yang harus diselesaikan adalah 146 SKS dan ditempuh selama 4 (empat) tahun. STSN mempunyai 2 (dua) Program Studi yaitu Program Studi Teknik Persandian dan Program Studi Manajemen Persandian. Program Studi Teknik Persandian memiliki 2 (dua) bidang minat yaitu Teknik Kripto dan Teknik Rancang Bangun Peralatan Sandi. Pendaftaran cek infonya di stsn-nci.ac.id
4. Akademi Militer (Akmil)
Ini buat kamu yang suka tentang dunia militer dan siap jadi garda terdepan penjaga kedaulatan negara bisa daftar di Akmil yang berada di Magelang, Jawa Tengah. Akademi ini untuk calon perwira TNI Angkatan Darat. Untuk lebih mengenal Akmil, kamu bisa mengunjungi akmil.ac.id. Pendaftaran online bisa dilakukan di rekrutmen-tni.mil.id.
5. Akademi Angkatan Laut (AAL)
Jika kamu bercita-cita menjadi perwira calon pemimpin di TNI Angkatan Laut, inilah akademi yang harus kamu tuju. Akademi Angkatan Laut (AAL) berpusat di Surabaya, Jawa Timur. Untuk lebih mengenal AAL, kamu bisa mengunjungiaal.ac.id. Pendaftaran online bisa dilakukan di rekrutmen-tni.mil.id.
6. Akademi Angkatan Udara (AAU)
AAU merupakan institusi pendidikan untuk melahirkan calon pemimpin di TNI Angkatan Udara. Lulusan AAU langsung menjadi perwira dengan pangkat Letnan Dua. AAU berada di Yogyakarta, DIY. Untuk lebih mengenal AAU, kamu bisa mengunjungi aau.ac.id. Pendaftaran online bisa dilakukan di rekrutmen-tni.mil.id.
7. Akademi Kepolisian (Akpol)
Kalau Akpol yang berada di Semarang, Jateng ini khusus buat kamu yang berminat jadi pengayom dan pelindung masyarakat. Jadi salah satu aparat penegak hukum di negara ini. Dengan bobroknya citra kepolisian sekarang ini, bisa lho kamu jadi memperbaikinya, caranya jadilah polisi yang amanah dan jujur seperti Jenderal Hoegeng. Untuk pendaftaran, Info lengkapnya di akpol.ac.id
8. Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)
IPDN dulunya terkenal gara-gara banyaknya kasus kekerasan antar praja yang terjadi di kampus ini. Sekarang kayaknya sih udah adem ayem aja. IPDN yang berada di Jatinangor, Jabar milik Kementerian Dalam Negeri yang lulusanya otomatis jadi PNS di Kemendagri.
Masuknya juga susah karena harus melalui banyak tes, biasanya hanya diambil 2 orang tiap kabupaten di seluruh Indonesia. Tapi jangan takut, semua sekolah kedinasan juga gitu. Pendaftaran bisa dilihat di ipdn.ac.id danipdn.kemendagri.go.id
9. Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN)
STIN yang berada di Sentul, Jawa Barat diselenggrakan oleh Badan Intelijen Negara. Jadi kebayang dong jadi apa setelah lulus dari sini? Buat yang suka dunia intelijen ala James Bond, bisa cek infonya di bin.go.id.
10. Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN)
Sekolah ini bernaung di bawah Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan berada di Yogyakarta, DIY. Sesuai namanya, di STPN ini kalian akan mempelajari tentang pertanahan nasional. Setelah lulus dari sini, kalian akan jadi CPNS di Badan Pertanahan Nasional. Nah infonya bisa di lihat di stpn.ac.id
11. Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara (STIPAN)
Sekolah ini berada di Jakarta dikelola oleh yayasan Abdi Negara Nusantara. Didirikan untuk mendidik pamong praja dan meningkatkan kapasitas birokrat. Untuk masuk disini kamu harus melalui beberapa tahapan tes dan ada rekomendasi dari kepala daerah domisilimu. Untuk pendaftarannya bisa kamu cari di stipan.ac.id
12. Akademi Imigrasi (AIM) dan Akademi Ilmu Pemasyarakatan
Kedua akademi ini di bawah komando Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) dan berlokasi di Cinere, Depok, Jabar. Di Ilmu Imigrasi kamu akan belajar ke imigrasian yang nantinya akan diambil menjadi CPNS di Ditjen Keimigrasian. Sementara di Akademi Ilmu Pemasyarakatan kamu akan dididik menjadi CPNS yang punya keahlian khusus dibidang kemasyarakatan. Pendaftarannya dibuka sekitar bulan agustus. Info lengkapnya ada di kemenkumham.go.id
13. Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG)
Sekolah yang berada di bawah Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan berlokasi di Tangerang ini memang di khususkan untuk mempelajari tentang fenomena-fenomena alam yang terjadi di bumi dan seisinya seperti gempa, cuaca, iklim dll.Info pendaftarannya bisa kalian lihat di stmkg.ac.id

syaratnya pastinya harus tamat SMU/STM dan harus orang-orang pilihan loh yang bisa masuk kesini. Apakah adek-adek atau anak-anak kita masuk kualifikasi sekolah ini. Silahkan dicoba.

Saturday, September 24, 2016

Tujuan Kamu Milih Pimpinan itu Apa?


Demam Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada mulai mencuat. trik dan intrik mulai dari yang tulus hingga kebanyakan yang hanya basa-basi demi simpati sudah mulai ditebar. Kampanye buruk sudah mulai menyeruak, baik itu menyinggung Suku, Ras dan Agama. Akankah isu ini masih laku dimasyarakat kita? Jawabnya Masih tentunya.




Tapi tungguu dulu, tidak akan semudah mendapatkan hasil yang seperti anda dapatkan bagi kalian para penebar isu SARA, sebab jaman sekarang sudah banyak yang dewasa dalam pola pikir mereka. alih-alih anda dapat simpati, bisa-bisa anda yang dicaci.

khusu buat anda para Simpatisan, Tim Sukses atau siapapun anda yang merasa lebih benar, bersih dan lainnya jangan berbangga dulu jika anda bisa menebarkan isu kebencian, propaganda negatif yang dapat memecah belah. Berpikirlah, sebab tujuan anda itu sudah tidak jamannya lagi. Ini jaman Kerja, Kerja, Kerja. Tunjukkan dulu kerjamu biar kamu bicara. Bicara data dan fakta serta prestasi.

Jika ada ajakan buat anda-anda harus milih yang ini dan yang itu, karena dia ini dan itu, kareja jika dia ini dan itu, maka kita akan ini dan itu. omong kosong semua itu. Jadilah pemilih yang pintar, karena Pemimpin yang akan kamu pimpin bukan untuk kaummu, sukumu, agamamu dan apamupun itu tetapi untuk semua kalangan masyarakat yaitu masyarakat dimana kamu memilih pemimpin. Jangan mau dijadikan kambing congek.

Jadilah pemilih yang kritis, bukan untuk diarahkan. Pilih sesuai hati nurani. Liat apa prestasinya secara nyata buat daerahmu tempat memilih. apa saja yang sudah dikerjakan, bener apa nggak.

Jadilah Pemilih yang Kritis.


Tuesday, August 23, 2016

Kisah Inspiratif



Cerita ini sangat banyak dijumpai dikehidupan nyata, bahkan hampir semua orang pernah mengalaminya. silahkan disimak berikut ini.

Suatu hari seorang Guru menulis ini di sebuah papan tulis :

  1. 9×1=7
  2. 9×2=18
  3. 9×3=27
  4. 9×4=36
  5. 9×5=45
  6. 9×6=54
  7. 9×7=63
  8. 9×8=72
  9. 9×9=81
  10. 9×10=90


Ketika sang Guru telah menyelesaikan tulisannya, ia menatap para muridnya yang kemudian mulai menertawakannya karena perhitungan yang paling atas adalah salah.
Kemudian Sang Guru berkata :

  1. Saya sengaja menulis salah dengan satu tujuan sebab saya ingin kalian belajar sesuatu dari ini.
  2. Saya ingin kalian tahu bagaimana dunia ini memperlakukan kita. Kalian kan sudah melihat bahwa saya menuliskan hal yang benar sebanyak 9 kali. Tapi tak ada satupun dari kalian yang memberi selamat atau pujian kepada saya. Kalian malah menertawakan saya hanya untuk satu kesalahan saja.

Hidup ini jarang sekali mengapresiasi hal hal baik yang kita lakukan jutaan kali sekalipun.
Hidup ini justru akan mengkritisi satu saja kesalahan kecil yang kita lakukan.

Tapi kita tak perlu berkecil hati.
Teruslah melangkah.
Jangan takut berbuat salah. Jangan risaukan apa yang akan orang lain katakan tentang kita.
Jadikan kesalahan sebagai pembelajaran dan perbaikan kualitas yang lebih baik.

Karena nila setitik, rusak susu sebelanga, Kiranya kita melihat kehidupan ini kearah yang lebih baik, agar hidup kita lebih berkualitas.

Saturday, July 30, 2016

Warga Tanjung Balai Butuh Piknik




Warga Tanjung Balai yang kemaren ikut rusuh yang membakar beberapa tempat Ibadah yaitu beberapa Vihara dan Klenteng butuh Piknik. Piknik dalam arti perlu studi banding kedaerah lain atau bahkan disekolahkan ulang di sekolah yang mengajarkan betapa pentingnya moral.



Isunya, benar apa nggak pembakaran ini disinyalir karena hanya seorang oknum warga Tionghoa tidak senang dengan suara Masjid dari Toa. Tentu ini tidak bisa menjadi alasan untuk melegalkan pembakaran.

Apakah kalau salah satu Oknum Muslim atau Kristen membuat ulah seperti itu dan itu hanya bersifat Oknum atau individu haruskah membakar Masjid atau Gereja? Dimana Logikanya?

Jika fanatik, inilah disebut dengan fanatik berlebihan. Oleh sebab itu mereka yang terlibat perlu Piknik.
Apakah sekolah mereka atau lingkungan mereka tidak mengajarkan kasih atau anti rusuh? Atau memang mereka yang tidak bisa mengikutinya atau gagal paham? Ah, gak habis pikir saya.

Apakah ini Spontan atau ada yang memprovokasi? ah, nambah lagi dah gampang kali terprovokasi. Apakah Agama memperbolehkan bakar membakar rumah ibadah walaupun beda Agama? Hanya Tuhanlah yang tahu.

Buat warga Tanjung Balai yang ikut anarkis, sekali-sekali naik gunung kek, kekampung orang lain kek, kalau ibadah yang bener kek atau apa kek asal jangan nampak barbar gitu.

Ini merupakan tanggung jawab dari para Ulama semua agama, secara moral andalah yang bertanggung jawab, mengapa jemaat anda sebringas itu. Jika memang perlu ada yang dibenahi silahkan dibenahi. 
Semoga kedepan SDM Kota Tanjung Balai ini lebih bijak menyikapi masalah. Ini Kota loh tapi kok Kampungan Pola Pikirnya. Damailah Kota Tanjung Balai.

Sunday, July 24, 2016

Rumah Makan BPK didemo Sebuah Ormas di Lubuk Pakam




Sebuah Ormas berdemo di Kantor Bupati Deli Serdang menuntut Rumah Makan BPK agar ditutup. 

Apa Lacur?
Lokasinya jauh dari pemukiman Agama Tertentu, dan seyogianya tidak mengganggu.
Menggangu? Apa yang diganggu?

Apakah mereka mengajak anda untuk makan disana? tidak ada paksaan untuk makan disana.
Apakah mereka Jualan disamping Rumah anda? dipastikan tidak.

Hidup di Indonesia saat ini semakin banyak tantangan, apalagi setelah munculnya ormas-ormas yang berlabelkan agama tertentu. Kadang Agama tertentu menjadi tameng.

Hidup itu harus selaras, seimbang dan berjalan selaras. Perbedaan itu memperindah, bukan memporak-porandakan. 

Jika ditarik kesatu sisi, maka tidak akan ada yang berjalan secara damai di Negara ini. Jika dilihat dari kacamata HAM, tentu melanggar. Kalau dari segi Agama tertentu no Comenlah.

...




Saturday, July 23, 2016

MK Kabulkan PNS Maju Pilkada Tanpa Mengundurkan Diri



Buat teman-teman yang statusnya Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang kepingin membangun daerahnya secara langsung, yaitu dengan cara mencalonkan diri menjadi Kepala Daerah tidak perlu mengundurkan diri melainkan mengundurkan diri setelah ditetapkan sebagai pemenang.

Banyak dari teman-teman PNS yang berminat dan berkompeten, tetapi mengurungkan niatnya dikarenakan harus mengundurkan diri terlebih dahulu. Paling satu dari seribu yang mau dan nekat seperti ini. Bener nggak? hehhe.

Kalau menang, lanjut dari Kepala Daerah, ya kalau kalah Pengangguran donk. Itulah momok menakutkan sehingga generasi-generasi bangsa yang mampu dan berkompeten yang berstatus PNS mengurungkan niatnya. Tetapi dengan adanya putusan MK ini semua itu akan terlewatkan.

Mahkamah Konsitutusi akhirnya memutuskan bahwa Pegawai Negeri Sipil yang maju dalam Pilkada, tidak harus mundur pada saat pendaftaran calon kepala daerah. Tetapi PNS tersebut harus mengundurkan diri setelah ditetapkan menjadi calon kepala daerah oleh KPUD. Hal ini disampaikan oleh Dr. Rahmat Hollyson Maiza, salah satu dari delapan pemohon perkara nomor 41/PUU/XII/2014  di Jakarta kemaren (8/7). Berarti setahun setelah pendaftaran baru putus, hmmm lumayan lama juga ya, mungkin karena perkaranya banyak ya.

Akhirnya Rabu, 8 Juli 2015 pukul 10.00 Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan perkara nomor 41/PUU/XII/2014 dengan Pokok Perkara  Pengujian Undang-undang No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara Pasal 119 Dan Pasal 123 Ayat (3).

“Keputusan ini memberikan implikasi yang cukup signifikan bagi PNS yang maju dari independen, karena mereka tidak harus mundur saat mendaftar menjadi calon kepala daerah,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, calon independen juga banyak berguguran pada proses administrasi penetapan sebagai calon kepala daerah oleh KPUD. Paling tidak, jika bermasalah dalam hal administrasi, misalnya dalam perhitungan dukungan KTP, maka para calon kepala daerah ini tidak kehilangan statusnya sebagai PNS.

Hakikinya ia berharap PNS mengundurkan diri setelah terpilih jadi kepala daerah. Kondisi ini masih jauh lebih berat dibandingkan dengan anggota legislatif yang ikut pilkada.
“Mereka hanya berkewajiban untuk menyampaikan pemberitahuan ikut serta dalam pilkada kepada pimpinan dewan tanpa harus diwajibkan untuk mengundurkan diri,” ujarnya.

Menurutnya, Birokrat (PNS) di daerah tentunya jauh lebih memahami potensi dan permasalahan di daerahnya dibandingkan para pengusaha ataupun yang anggota Legislatif yang berada di Ibu Kota Negara Jakarta, tetapi kenapa kesempatan mereka untuk berkompetensi secara sehat  harus dikebiri.
“Jika kita benar-benar ingin berdemokrasi dengan baik, biarlah rakyat yang menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin mereka melalui pemilihan yang jujur dan adil tanpa harus menghilangkan hak politik warga negara sesuai pasal 28D ayat (3) yaitu Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan,” termasuk berhak dicalonkan menjadi Kepala Daerah..

Selamat berkompetisi kepada PNS yang mempunyai kompetensi dan kesempatan serta keberanian untuk memperjuangkan daerah melalui kursi kepala daerah. Buktikan bahwa PNS itu mampu menjadi Kepala Daerah yang handal dan mampu memperjuangkan kemajuan daerahmu.

Semoga bermanfaat.

Saturday, July 16, 2016

Sabtu Hari Istirahat

Sabtu biasanya adalah hari libur buat pekerja kantoran, khususnya Kantor Pemerintahan tentunya selain guru.
Biasanya hari Sabtu dimanfaatkan buat keluarga menghabiskan waktu bersama.
Hari ini hujan menyelimuti kota ini, mengantarkan anak masuk TK, hari ini merupakan hari ketiga, mumpung hari libur.

Thursday, March 24, 2016

Simpang Indrapura, Kabupaten Batubara

Simpang 3 Indrapura menuju SMA Negeri 1 Air Putih Kabupaten Batubara. SUMATERA UTARA